Menilik Lebih Dekat Rambut Gimbal Dieng - Antara Mitos / Kesehatan

Table of Contents

Dieng merupakan kawasan yang masuk dalam 4 Kabupaten yaitu Wonosobo, Banjarnegara, Pekalongan, Batang. Dari ke 4 Kabupaten tersebut jalur yang paling mudah dan terfasilitasi adalah jalur Wonosobo. Maka dari itu sering kali pegunungan Dieng dikenal sebagai wilayah Kabupaten Wonosobo.

Dataran tinggi Dieng sendiri sangat kental dengan seni dan budaya serta sejarahnya. Kali ini kami ingin berbagi sedikit mengenai cerita rambut gembel anak Dieng. Sebelum kita beranjak ke pembahasan tersebut mari kita lihat beberapa profile anak-anak Dieng yang berambut gembel dibawah ini:

Foto Anak Rambut Gimbal Dieng

Tidak Semua Anak Dieng Berambut Gimbal

Rambut gembel / gimbal tersebut mulai nampak biasanya pada umur 40 hari setelah kelahirannya. Memang tidak semua anak di Dieng tidak selalu tumbuh dengan rambut gimbal, ada beberapa anak-anak saja yang tumbuh dengan berambut gimbal.

Wajib Ada Ritual Potong Gimbal

Berbicara tentang keunikan ada yang lebih unik lagi yaitu RAMBUT MEREKA AKAN TUMBUH KEMBALI SETELAH DIPOTONG JIKA TIDAK DIKABULKAN KEINGINANYA. Dari beberapa sumber langsung masyarakat disini bahwa permintaan mereka tidak selamanya sulit. Ada yang meminta uang 10 ribu, ada yang meminta mainan boneka, namun ada juga yang ingin dibelikan sepeda, kambing, sapi, dll.

Rambut gimbal ini asli buatan alam, bukan buatan manusia seperti para rasta maupun selebritis. Ini semua asli pemberian dari Tuhan yang Maha Esa. Anak yang memiliki rambut gimbal akan memiliki karakter yang berbeda diseusianya. Kalau tidak agresif berarti kebalikannya yaitu sangat pendiam.

Dari Aspek Cerita Rakyat

Fenomena anak berambut gimbal di Dieng sudah terjadi dari dahulu kala. Cerita rakyat yang tersebar adalah bahwa anak-anak yang berambut gimbal adalah anak terpilih dan menjadi keturunan dari Kolodete. Kolodete sendiri adalah tokoh spiritual leluhur Dieng yang sangat dihormati dan memiliki ciri khas yaitu berambut gimbal.

Dari Aspek Kesehatan

Jika berbicara mengenai kesehatan maka fenomena rambut gimbal ini bisa dilihat dari beberapa faktor, berikut ini penjelasannya

1. Genetik & Lingkungan

• Keturunan = Rambut gimbal ini bisa saja merupakan faktor keturunan gentik dari orang tua atau kakek nenek jaman dahulu
• Lingkungan Sekitar = Dengna kondisi Dieng yang dingin dan lembab bisa saja mempengaruhi rambut beberapa individu sehingga rambut mereka mudah menempel satu dengan lainnya

2. Rambut Berkarakter Alami

• Rambut memang sudah keriting kasar, ditambah lagi perawatan yang tidak maksimal
• Rambut kaku juga bisa menyebabkan gimbal karena mudah mengikat antara satu helai dengan helai rambut yang lainnya

3. Perawatan Yang Tidak Optimal

• Perawatan yang kurang seperit mensisir, keramas rutin
• Tidak dilakukan pemotongan rutin sejak bayi juga dapat membuat rambut menggumpal

4. Bukan Kelainan Hanya Kondisi Rambut

• Secara medis ini bukanlah kelainan, melainkan hanya kondisi rambut yang menggumpal antara satu dan lainnya. 

Acara Potong Rambut Gimbal & DCF

Dengan perkembangan jaman dan budaya saat ini ritual potong rambut gimbal telah digabungkan dengan kesenian serta budaya lokal. Dengan acara bernama DCF / Dieng Culture Festival, maka ritual potong rambut gimbal ini menjadi sebuah moment besar yang kini dinantikan oleh semua orang.

Dengan adanya acara ini banyak sekali masyarakat setempat yang terbantu karena perekonomian yang berjalan dengan sangat banyak dan cepat. Contohnya kami yang membuka open trip DCF atau penyedia kamar dan tiket saat acara DCF.